Kamis, 05 Juni 2014

Sedikit cerita dari Kiskendo



Behubung ini merupakan tulisan pertama saya di Blogger, janganlah berekspetasi terlalu tinggi terhadap tulisan saya bisa-bisa nanti kalian bisa kedip (lho??). Kali ini ananda (halahh), saya ingin menuliskan sedikit cerita dalam hidup saya (cieeeeee) mengenai Follow Up Gelatik yang berlokasi di Kiskendo (red: Muahkendo). Follow up secara bahasa diartikan ikut naik (nah loh apanyaa) haha.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari acara Gelatik yang telah dilaksanakan akhir bulan Februari silam. Bertempat di Kiskendo, Kulon progo, perjalanan dimulai ketika semua peserta sudah berkumpul (iyalah). Dari kampus tercinta FMIPA UNY perjalanan memakan waktu kurang lebih satu setengah jam untuk mencapai lokasi yang berada di karst Menoreh. Perjalanan bisa dinyanyikan dengan lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung, hal yang menurut saya menantang dengan tanjakan yang aduuuh mama sayangggeeee. Namun setelah mencapai tujuan udara sejuk (dingin lebih tepatnya) menyambut rombongan dari Bionic.
Acara pertama yang dilaksanakan setelah semua berbenah adalah sambutan dari Ketua Bionic, Mas Nurrohman EP. Singkat cerita dilanjutkan dengan wejangan dari Mas Shaim mengenai dokumentasi saat dilakukan pengamatan, seingat saya ada sketsa, fotografi, catatan kecil dan semacam itu.
Selepas solat Isya, dilanjutkan materi lagi oleh Mas Shaim mengenai menulis. Ada beberapa hal penting yang ditekankan oleh Mas Shaim perihal menulis ini, salah satunya mengenai tulisan yang harus sesuai dengan keadaan, tidak boleh mengada-ada. (maaf pendengar terlelap)
Setelah men-charge mata, ada materi lagi oleh Mas Kukuh yaitu  tutorial identifikasi mudah menggunakan buku McKinnon. Tak banyak yang bisa saya tulis ketika penyambapian materi namun tetap bisa mendengarkan karena ternyata mata masih merah dan merupakan indikator bahwa harus di charge lagi.
Full charge dimulai ketika adzan subuh berkumandang, sekali lagi kami disambut dengan hangatnya udara pagi di Kiskendo (yakin hangat??). singkat cerita setelah bersiap siap, berbenah benah, bersarapan sarapan (loh), kami melanjutkan kegiatan pengamatan yang dimulai sektitar pukul 7 pagi. Dari beberapa kelompok yang telah dibagi saat Gelatik dipecah lagi, kelompok saya mendapatkan jalur Baladewa bersamaan dengan kelompok Aghnan dkk, dibersamai oleh Mbak Ekky, Mbak Ari, Pakde Asro(ma), dan mas EP serta mas pemandu kami mjulai menyusuri area Baladewa.
Baru sedikit berjalan, kami menemukan burung, iyaa buruung. Seekor Cipoh Kacat sedang bertengger manis, dengan warna yang dominan kuning, ukurannya lebih besar dari bondol, burung ini terlihat jelas (dengan bantuan bino). Tak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan, dan kami mulai memasuki area Baladewa. Tak jauh dari pertigaan, kami mendengar nyanyian merdu dari atas pohon, saya melihat keatas haya siluet yang nampak dan sayangnya burung tersebut tidak teriden.
Dengan jalanan licin kami melanjutkan perjalanan turun ke bawah (bahasanya mubazir sekali), disana kami menjumpai Cucak Kuning. Sempat heboh dengan adanya teriakan ‘burung merah’, dan Mbak Arel menyimpulkan bahwa itu adalah Raja Udang Api yang tak lain tak bukan adalah burung yang kamu angkat dalam penulisan PKM yang insyaallah akan dilakukan di Kiskendo ini. Sayang kami tidak melihat secara langsung burung Raja Udang Api tersebut.
Move on dari tempat tersebut kami masuk ke area perkebunan, disana kami sempat melihat sekelebat sosok terbang, ukurannya agak panjang, entah mata saya yang bermasalah atau gimana warna burung tersebut biru kehitaman, konon katanya sih Kadalan Birah. Tak berselang lama ada sosok lain terbang tepat diatas kami, bercirikan warna paruh kemerahan, warna tubuh biru metalic dengan corak bulat dibawah sayap ketika terbang, seekor Cekakak Jawa.
Setelah itu kami terbelah menjadi 2 kelompok baru (macam membelah diri pada Amoeba) saya ikut di rombongan pertama. Agak jauh dari kelompok kedua, kami beristirahat menikmati pemandangan disana, dan ternyata ada 2 ekor raptor yang sejang soaring berputar-putar, dari hasil iden, burung tersebut adalah Elang-Ular Bido. Kami mendapat kabar bahwa di kelompok 2 menjumpai Walik Kembang. Cukup lama kami beristirahat kami melanjutkan perjalanan lagi, sekarang kelompok terbagi menjadi 2 kelompok besar dan kecil. Saya masuk kedalam kelompok kecil yang tertinggal (bagus jadi judul sinetron nih). Di kelompok ini kami menjumpai lagi 2 ekor raptor yang soaring, berdasar iden yang dilakukan Mas Panji, burung tersebut adalah Elang-Alap Nipon. Setelah itu kami turun ke air terjun sembari membasuh kaki di Grojogan Sewu.
Melanjutkan perjalanan kami terbagi lagi menjadi 2 kelompok, sekarang terdepan dan terbelakang. Sempat terjadi kehebohan dikarenakan kelompok terbelakang mengalami kerusakan kompas alami alias jejak bersama saya didalamnya. Dan kami berusaha menghubungi kelompok terdepan dengan alat elektronik dan suara yang merdu dari mulut kami (red: teriak). Setelah kami berjalan menyusuri bisa dikatakan hutan, akhirnya kami menemukan secercik harapan, kami menemukan jalan yang benar, subhanallah alhamdulillah.  Setelah sekian lama akhirnya kelompok kami dipersatukan kembali, kami terharu bisa kembali ke jalan yang benar (selow aja keless...empufff). Kami berjalan kembali menuju basecamp.
Disana kami saling berbagi hasil pengamatan yang dilakukan sebelumnya, dan hasilnya adalah sebagai berikut :
Untuk Jalur Krengseng
·         Cekakak jawa
·         Burung-madu kelapa
·         Caladi tilik
·         Bondol jawa
Sedangkan Jalur Sendangsari
·         Perenjak padi
·         Sepah kecil
·         Burung-madu kelapa
·         Cipoh Kacat
·         Sikatan emas
·         Ayam-hutan hijau
·         Pelanduk semak
·         Burung-madu ekor-merah
·         Burung-madu sepah-raja
·         Cinenen pisang
·         Perenjak coklat
·         Walik Kembang
·         Pijantung gunung
·         Jing jing batu
·         Pijantung kecil

Setelah itu buku catatan dikumpul dan dilanjutkan acara terakhir yang diisi oleh salah satu pendiri Bionic, Mas Imam. Beliau bercerita tentang perkembangan bionic dari awal berdiri sampai sekarang, sunggung pengalaman yang sangat indah.

Sampai disini dulu lah yaa, kapan kapan kita lanjut lagi....

Melangkahlah keluar dan kau akan tau betapa indahnya bumi kita ini...
Temukan keajaiban bahkan di tempat yang tak pernah kau bayangkan...
Selamat berpetualang kawan, di duniamu, di kehidupanmu...